Semua orang pasti menjalani hidup sebagaimana mestinya manusia hidup. Tidak ada revolusi baru pada manusia tahun ini. Hanya virus covid-19 yang sesekali menghantui di media berita. Antisipasi pencegahan masih di brandingkan melalui berbagai media terutama online yang sudah menjadi gaya hidup baru semenjak pandemi.
Satu setengah tahun aku menjalani hidup setelah pernikahan. Satu tahun pertama menjadi awal kehidupan yang rumit. Berbagai kondisi harus kuhadapi. Pikiran waras wajib kumiliki untuk tetap berjiwa besar menghadapinya.
Tak terhitung berapa kali aku terbangun dengan mata sembap. Sisa pertengkaran semalam selalu membuat pagi terasa muram. Sayangnya pertengkaran ini tidak mudah reda karena aku harus melawan diriku sendiri. Ya, aku memerangi pikiranku sendiri.
Tak terhitung seberapa sering aku tak tahan membendung air mata saat sendiri. Banyak hal tak terungkap yang membuatku merasa amat gundah. Pikiran positif yang terus terinjak-injak dengan energi negatif. Keluhan demi keluhan hanya menumpuk bak tugas kantor yang enggan diselesaikan.
Terlepas dari semua yang terjadi, aku menyadari satu hal. Apapun yang terjadi pasti punya maksud dan tujuan. Dan apapun hasil akhir kejadian, pasti yang terbaik. Kita hanya perlu mengambil hikmahnya.
Itulah yang bisa membuatku bertahan sampai sekarang. Walau hati lelah membangun energi positif, tapi hari ini aku merasa amat berbeda dengan diriku dulu. Terutama caraku memandang kehidupan. Yang kupikirkan belum tentulah sama dengan apa yang ia, mereka dan kamu pikirkan. Tak pantaslah menjadi tolak ukur menilai orang lain maupun diri sendiri.
Sekarang aku tahu bagaimana menjadi dewasa. Bukan menjadi terlihat hebat. Bukan pula menjadi diperlakukan spesial. Tapi menjadi pribadi yang bisa mengerti dan memahami diri sendiri untuk kemudian bisa mengerti dan memahami orang lain.
Kuucapkan terima kasih untuk 2021 telah menjadikanku pribadi yang lebih elok pikirnya. Banyak hal yang masih harus ku perjuangkan. Harapku semoga lika-liku kehidupan esok tak pernah memutuskan asa akan masa depan.
No comments:
Post a Comment