30 November 2021

"Kamu juga manusia, bukan nabi, dan setiap manusia pantas menangis, jadi menangislah selagi itu membuatmu lega," kata seseorang yang aku temui suatu hari.

Mendengar kalimat itu membuatku sangat emosional. Berbulan-bulan menahan bendungan air mata yang seringkali buncah saat sepi menghampiri. Detik itu juga aku terisak. Melupakan siapa orang yang berkata barusan. Seakan ingin dunia tahu bahwa aku sedang terkungkung emosi dan dilema tapi tak sampai hati untuk bercerita. Orang di depanku hanya menatap yang membuatku semakin tak sanggup menahan. 

"Tenangkan diri, ambil napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu buang lewat mulut," katanya mencoba menenangkan.

Tangisku mulai mereda. Aku menerima tisu yang diberikan orang itu. 

"Saya tidak memaksa untuk bercerita sekarang kalau belum siap," ucapnya sambil tersenyum.

"Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kamu adalah orang hebat."

Aku tersenyum dibalik masker mendengar kalimat itu. Aku melupakan siapa yang berkata. Orang yang baru pertama kali kutemui. Tapi bukan itu intinya. Aku butuh kalimat yang tak pernah sekalipun kudapatkan untuk tetap membesarkan hati. 

tachi

Salah satu Odapus yang berprofesi sebagai apoteker

No comments:

link